
Cara Menggunakan Block Editor WordPress: Panduan Lengkap untuk Pemula
Apakah kamu baru mulai menggunakan WordPress dan merasa bingung dengan Block Editor? Jangan khawatir! Block Editor, atau sering disebut Gutenberg, adalah fitur canggih yang memungkinkan kamu membuat konten dengan cara yang lebih visual dan fleksibel. Dengan pendekatan berbasis blok, kamu bisa mendesain halaman atau artikel tanpa perlu keahlian coding. Artikel ini akan memandu kamu langkah demi langkah cara menggunakan Block Editor WordPress dengan gaya yang luwes, mudah dipahami, dan dioptimalkan untuk SEO. Yuk, simak!
Apa Itu Block Editor WordPress?
Sebelum kita mulai, mari kenali dulu apa itu Block Editor. Diluncurkan pada WordPress 5.0, Block Editor menggantikan editor klasik dengan sistem berbasis blok. Setiap elemen konten—like paragraf, gambar, video, atau tombol—dianggap sebagai “blok” yang bisa kamu atur sesuka hati. Bayangkan seperti menyusun LEGO: kamu tinggal pilih blok, taruh di tempat yang kamu mau, dan sesuaikan tampilannya.
Kenapa harus pakai Block Editor?
-
Mudah digunakan: Cocok untuk pemula, bahkan tanpa pengalaman teknis.
-
Fleksibel: Kamu bisa membuat layout kompleks tanpa plugin tambahan.
-
SEO-friendly: Struktur blok membantu mesin pencari memahami kontenmu.
Langkah-Langkah Menggunakan Block Editor WordPress
Berikut adalah panduan praktis untuk memulai dengan Block Editor. Kami akan bahas dari hal dasar sampai tips pro!
1. Mengakses Block Editor
Pertama, login ke dashboard WordPress kamu. Untuk membuat konten baru:
-
Klik Posts > Add New untuk artikel, atau Pages > Add New untuk halaman.
-
Kamu akan langsung masuk ke antarmuka Block Editor.
Tampilan awalnya sederhana: ada area kosong untuk menulis, toolbar di atas, dan panel pengaturan di sisi kanan. Jangan panik, kita akan jelajahi semuanya!
2. Menambahkan Blok
Di Block Editor, semua dimulai dengan blok. Untuk menambah blok:
-
Klik ikon + (biasanya di kiri atas atau di dalam area konten).
-
Pilih jenis blok yang kamu inginkan, misalnya:
-
Paragraph: Untuk teks biasa.
-
Heading: Untuk judul (H1, H2, H3, dst.).
-
Image: Untuk menambahkan gambar.
-
Button: Untuk tombol call-to-action.
-
Gallery, Video, Quote, dll., untuk elemen lain.
-
Tips SEO: Gunakan blok Heading untuk membagi kontenmu menjadi subjudul. Ini membantu Google memahami struktur artikel dan meningkatkan peringkat di mesin pencari.
3. Mengedit dan Menyesuaikan Blok
Setelah menambahkan blok, kamu bisa mengeditnya dengan mudah:
-
Klik blok untuk melihat opsi pengaturan di toolbar atas atau panel sisi kanan.
-
Misalnya, pada blok Paragraph, kamu bisa ubah ukuran font, warna teks, atau tambahkan efek seperti tebal dan miring.
-
Untuk blok Image, kamu bisa upload gambar, tambahkan teks alt (penting untuk SEO!), atau atur ukuran dan perataan.
Contoh visual: Bayangkan kamu ingin menambahkan gambar produk. Pilih blok Image, upload file dari komputermu, lalu tambahkan teks alt seperti “Sepatu Sneaker Putih Keren”. Teks alt ini membantu mesin pencari mengenali gambar dan meningkatkan visibilitas di Google Images.
4. Menyusun Layout dengan Blok Kolom
Mau bikin layout yang lebih menarik? Coba blok Columns:
-
Tambahkan blok Columns dari menu blok.
-
Pilih jumlah kolom (misalnya, 2 atau 3 kolom).
-
Isi setiap kolom dengan blok lain, seperti teks, gambar, atau tombol.
Contoh: Kamu bisa buat kolom kiri untuk deskripsi produk dan kolom kanan untuk gambar produk. Ini bikin kontenmu lebih dinamis dan enak dilihat.
5. Menggunakan Blok Reusable
Pernah ingin menggunakan elemen yang sama di beberapa halaman, seperti tombol CTA atau banner promosi? Gunakan Reusable Blocks:
-
Buat blok seperti biasa (misalnya, tombol “Beli Sekarang”).
-
Klik ikon tiga titik di toolbar blok, lalu pilih Add to Reusable Blocks.
-
Beri nama, simpan, dan gunakan kembali kapan saja dari menu blok.
Manfaat: Menghemat waktu dan memastikan konsistensi desain di seluruh situs.
6. Menyimpan dan Menerbitkan Konten
Setelah selesai, klik Publish di kanan atas untuk menerbitkan. Kamu juga bisa:
-
Save Draft jika belum selesai.
-
Preview untuk melihat tampilan sebelum publish.
-
Atur Permalink, Categories, atau Tags di panel pengaturan untuk optimasi SEO.
Tips pro: Gunakan plugin seperti Yoast SEO untuk memastikan judul, meta description, dan kata kunci sudah dioptimalkan.
Tips Tambahan untuk Menguasai Block Editor
-
Eksplorasi Plugin: Tambahkan plugin seperti Kadence Blocks atau Ultimate Addons for Gutenberg untuk blok tambahan yang lebih canggih.
-
Gunakan Shortcut: Tekan Ctrl+Shift+Alt+M untuk beralih antara mode visual dan kode.
-
Pelajari Block Patterns: WordPress menyediakan pola desain siap pakai untuk mempercepat pembuatan halaman.
-
Perhatikan Responsivitas: Pastikan kontenmu terlihat bagus di desktop dan mobile dengan memeriksa preview.
Mengapa Block Editor adalah Game-Changer?
Block Editor bukan sekadar alat untuk menulis—ia adalah cara baru untuk berkreasi. Dengan antarmuka yang intuitif, kamu bisa fokus pada konten tanpa pusing dengan teknis. Plus, struktur bloknya membantu mesin pencari seperti Google mengindeks kontenmu dengan lebih baik, yang berarti peluang lebih besar untuk muncul di halaman pertama!
Fun fact: Menurut WordPress.org, lebih dari 43% situs web di dunia menggunakan WordPress, dan Block Editor adalah salah satu alasan utama popularitasnya di kalangan pemula maupun profesional.
Kesimpulan
Menggunakan Block Editor WordPress itu seperti bermain dengan alat desain modern: mudah, menyenangkan, dan penuh kemungkinan. Dari menulis artikel sederhana hingga membuat halaman landing yang menawan, semua bisa dilakukan dengan beberapa klik. Mulailah dengan langkah-langkah di atas, eksplorasi fitur-fiturnya, dan jangan takut bereksperimen!